http://groupsantoso.wordpress.com/2012/06/18/biografi-singkat-kh-thoha-muid/
Minggu, 09 Juni 2013
Lagu anak-anak TPQ Pondok Pesantren Mambaul Barokah Kemasan Sawit Boyolali
Lagu: Lihat kebunku
( Lihat masjidku)
Lihat masjidku, penuh dengan santri
Ada yang putra dan ada yang putri
setiap hari, selalu mengaji
Karena mengaji, perintah Ilahi
Lagu: Abang tukang bakso
( Ustadz guru ngaji)
By: Mardiman, SPdI
Ustadz guru ngaji, mari-mari sini, aku mau ngaji
Satu ayat saja, tidak apa-apa yang penting niatnya
Membaca basmallah, membaca fatihah, itu awalannya
Reff: Kalau ngaji tak boleh sambil makan,
kalau makan jadi salah tujuan
Kalau ngaji tak boleh nakal teman,
kalau nakal jadi temannya syetan
Syi’ir Tanpo Waton
Oleh KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
Ngawiti ingsun nglaras Syiiran
Kelawan muji marang Pangeran
Kang paring rahmat lan kenikmatan
Rino wengine tanpo pitungan
Duh bolo konco priyo wanito
Ojo mong ngaji Syare’at bloko
Gur pinter ndongeng, nulis lan moco
Tembe mburine bakal sengsoro
Akeh kang apal Qur’an haditse
Seneng ngafirke marang liyane
Kafire dewe gag di gatekke
Yen isih kotor ati akale
Gampang kabujuk nafsu angkoro
Ing pepaese gebyare ndunyo
Iri lan meri sugihe tonggo
Mulo atine peteng lan nisto
Ayo sedulur jo nglaleake
Wajibe ngaji sak pranatane
Nggo ngandelake iman tauhite
Baguse sangu mulyo matine
Kang aran soleh bagus atine
Kerono mapan seri ngelmune
Laku thoriqot lan ma’rifate
Ugo hakikot manjing rasane
Al-Qur’an Qodim wahyu minulyo
Tanpo ditulis biso diwoco
Iku wejangan guru waskito
Den tancepake ing njero dodo
Kumantil ati lan pikiran
Mrasuk ing badan kabeh jeroan
Mu’jizat Rosul dadi pedoman
Minongko dalan manjinge iman
Kelawan Allah kang moho suci
Kudu rangkulan rino lan wengi
Ditirakati diriyadhohi
Dzikir lan suluk jo nganti lali
Uripe ayem rumongso aman
Dununge roso tondo yen iman
Sabar narimo najan pas pasan
Kabeh tinakdir saking pengeran
Kelawan konco dulur lan tonggo
kang podo rukun ojo ngasio
Iku sunahe Rosul kang mulyo
Nabi Muhammad panutan kito
Ayo nglakoni sakabehane
Allah kang bakal ngangkat derajate
Senajan ashor toto dhohire
Ananging mulyo maqom drajate
Lamun palastro ing pungkasane
Ora kesasar roh lan sukmane
Den gadang Allah swargo manggone
Utuh mayite ugo ulese
Lagu: Disini senang disana senang
( Disini Ngaji disana Ngaji)
Disini ngaji, disana ngaji
Dimana saja, aku mengaji
Di masjid ngaji, di rumah ngaji,
Di sekolah pun, akau mengaji
Reff:
Ngaji itu wajib bu…! Ngaji itu Wajib pak..!
Ayo kita mengaji, berangkat ke TPQ…
Lagu: Aku anak sehat
( aku anak islam)
By: Mardiman, SPdI
Aku anak Islam, kitabku Qur’an
Karena hiduku perlu pedoman
Agar diberkahi, slalu di pelajari
Juga diamalkan setiap hari
Sholat 5 waktu kuajibanku
Hormat dan bakti kepada guru
Agar aku selamat, dunia dan akherat
Pertolongan Muhammad yang memberi safa’at
Syi’iran Habib Syekh
Sholli Wasallim da'iman 'ala Ahmada...2X
wal ali wal Ash-habi man qod wahhada...2X
Sholat limang waktu ayo podho jogo
Jama'ah ning Masjid bareng sak kluargo
Ganjarane slawe jare nang Suargo
Malah iso dadi pitu likur ugo
Yen sholat kesusu ora bisa pernah
Ruku' lan sujude ditoto sing genah
Sing khusyu' lan hudhur ugo tuma'ninah
Ngenteni sing wajib lan ngenteni sing sunnah
Akeh anak podho matur Tahlilan bid'ah
Akeh anak podho matur Sholawatan bid'ah
Bapak Ibu ora njawab sebabe susah
Durung durung anak iki kok ora nggenah
Akeh mantu podho matur Yasinan dosa
Akeh mantu podho matur Tahlilan dosa
Maratua ora njawab sebabe kroso
Durung durung mantu iki kok wis loro
Lanang karo wadon podho keluyuran
Pamit ning wong tuwo jare pengajian
Ing nyatane malah do pacar-pacaran
Budhal soko ngaji do bonceng-boncengan
Lanang karo wadon manggon sepi-sepi
Gandeng senggal-senggol koyo kebo sapi
Ngono kuwi dosa mnurut poro Nabi
Ojo diterusno yen durung dirabi
Lir-Ilir
Cipt: KANJENG SUNAN KALI JOGO
Lir-ilir, lir-ilir
Tandure wus sumilir
Tak ijo royo-royo
Tak sengguh panganten anyar
Cah angon – cah angon
Panekno blimbing kuwi
Lunyu-lunyu panekno
Kanggo mbasuh dodotiro
Dodotiro – dodotiro
Kumitir bedah ing pinggir
Dondomana jlumatana
Konggo seba mangko sore
Mumpung padang rembulane
Mumpung padang kalangane
Yo suraka, surak hiyo
Minggu, 06 Januari 2013
KURBAN SECARA SYARI’AT DAN STANDAR KEDOKTERAN HEWAN
KURBAN SECARA
SYARI’AT DAN STANDAR KEDOKTERAN HEWAN
Oleh: Nur Fauzi Akhmad
Praktisi Dokter Hewan dan
Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Barokah Sawit Boyolali
Beberapa hari ke depan kita akan segera menyambut perayaan Hari Raya Idul
Adha 1432 Hijriyyah. Ada beberapa hikmah dibalik perintah berkurban. Pertama, menghidupkan
syiar dan sunnah Nabi. Kedua, melatih niat ikhlas dan kesabaran dalam
beribadah. Ketiga, menyembelih (meniadakan) nafsu hewani dan ego pada
diri manusia. Keempat, berbagi kebahagiaan di hari raya; khususnya kaum fakir
miskin, masyarakat kurang mampu atau kaum dhuafa lainnya. Kelima, melatih
‘kesalehan sosial’ di tengah-tengah hidup bermasyarakat. Keenam, mengingat kematian
(dzikrul maut). Dan ketujuh, meneladani perjuangan Nabi Ibrahim dan keluarganya.
Dasar Hukum Kurban
Kurban secara etimologis berasal dari kata Qaraba (dekat). Kata
kurban (secara syari’at Islam) sepadan dengan kata al-udhiyyat. Al-udhiyyat
ini didefinisikan oleh as-Sayyid Sabiq dalam kitab Fiqh al-Sunnah adalah
sebutan bagi hewan ternak yang disembelih pada hari Idul Adha dan hari Tasyriq
dalam rangka mendekatkan diri (taqorrub)
kepada Allah Ta’ala. Perintah berkurban ini disyariatkan oleh Allah SWT pada tahun 2 Hijriyyah,
bersamaan dengan perintah shalat Idul Adha dan zakat. Yang menjadi dasar hukum berkurban
sebelum ijmak ulama ialah firman Allah SWT :”Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah” (al-Kautsar: 2). Perintah ini diperkuat oleh
hadis Nabi SAW riwayat at-tirmidzi yang artinya: “Tidaklah anak Adam melakukan suatu amalan pada
hari Nahr (Idul Adha) yang lebih dicintai oleh Allah melebihi mengalirkan darah
(qurban). Adapun mengenai hukum menyembelih kurban bagi umat
Islam, ada perbedaan pendapat di kalangan para ulama. Jumhur (mayoritas) ulama
menyatakan hukumnya sunnah muakkadah (perbuatan yang sangat dianjurkan
untuk dilakukan) dan sebagian ulama termasuk Imam Hanafi yang berpendapat wajib
bagi yang mampu dan lapang.
Hewan Kurban
Dalam al-Qur’an surat al-hajj:34 disebutkan “Dan bagi setiap umat Kami
berikan tuntunan berqurban agar kalian mengingat nama Allah atas rezki yang
dilimpahkan kepada kalian berupa hewan-hewan ternak (bahiimatul an’aam).” Jadi
hewan yang dapat dipergunakan untuk melaksanakan ibadah kurban yaitu jenis
hewan ternak seperti: unta, sapi, kerbau, kambing dan domba.
Di antara persyaratan hewan kurban yang menyebabkan sah tidaknya berkurban
adalah umur hewan. Umur minimal hewan yang memenuhi syarat, untuk unta 5 tahun,
sapi/kerbau 2 tahun, kambing 1 tahun (ditandai dengan tumbuhnya sepasang gigi
seri tetap), domba (ada yang berpendapat 6 bulan). Hal ini dipertegas oleh
hadis Nabi riwayat Jabir, “Janganlah kalian menyembelih (qurban) kecuali
musinnah. Kecuali apabila itu menyulitkan bagi kalian maka kalian boleh
menyembelih domba jadza’ah.” (Muttafaq ‘alaih). Selain itu hewan kurban
harus bebas dari cacat sebagaimana digariskan Rasulullah SAW : empat jenis
tidak sah dijadikan hewan qurban : yang jelas kebutaannya, sakit parah, pincang
yg parah, dan kurus sekali (HR. at-Tirmidzi).
Ciri-ciri Hewan Sehat
Sebelum membeli hewan kurban
sebaiknya kita mengecek kondisi kesehatannya. Seorang dokter hewan atau
paramedis hewan dalam hal ini tentu saja
bisa dilibatkan dalam penentuan kriteria sehat dari seekor hewan. Namun secara
awam bisa dilihat ciri-ciri hewan yang sehat antara lain: mata jernih, terang,
tidak keruh, tidak pucat, tidak berlendir dan tidak juling. Badan tegak dan
berdiri kokoh. Bulu halus, mengkilat dan tidak mudah rontok bila dicabut. Kulit
bersih tidak ada keropeng. Pangkal ekor bersih, tidak ada sisa kotoran. Jalan
normal/tidak pincang. Dan nafsu makan/minum baik.
Sarana dan Prasarana Penyembelihan Hewan.
1). Sarana Penampungan/Kandang Istirahat. Sebaiknya dibuat tenda sebagai tempat penampungan untuk hewan. Tempat
penampungan ini harus bersih dan kering. Beri air minum dan makan secukupnya jika penampungan lebih dari 12 jam dan
beri minum saja jika penampungan kurang dari 12 jam. 2). Sarana
Pemotongan. Membuat lubang penampungan darah, yang dibuat di tanah dengan
ukuran 60X50 cm, kedalaman 30 cm. Membuat lubang penampungan kotoran dan isi
perut. Pisau tajam dan bersih. Tataan kayu yang dibuat seperti tangga untuk
tempat pengulitan sapi/kerbau. Tempat gantungan untuk penirisan dan pengulitan
kambing/domba. Ember dan wadah2 penampungan yang bersih dan tidak berkarat. Dan
air bersih yang cukup untuk cuci alat organ-organ dan lain-lain. 3). Sarana
Pembagian Daging. Sediakan alas dan tempat pemotongan daging dan organ2
harus bersih dan tidak berkarat. Plastik bungkus daging dan organ-organ harus
bersih. Orang yang menangani daging, badan dan pakaian harus bersih, bila perlu
pakai selemek putih, badan sehat (tidak berpenyakit menular, tidak batuk, tidak
diare, tidak korengan)
Teknik Penyembelihan Hewan Kurban
Biasanya yang terjadi di masyarakat proses merobohkan sapi dilakukan
dengan tidak hati-hati yang tidak menimbulkan stres dan takut. Padahal jika
hewan stres, pengeluaran darah tidak akan sempurna, dan akan dijumpai
henmoglobin (Hb) dalam daging. Hb merupakan media yang paling disukai mikroba,
sehingga pengeluaran darah yang tidak sempurna akan mempercepat pembusukan pada
daging. Mengenai teknik merobohkan sapi yang benar bisa lihat gambar.
Penyembelihan: Penyembelihan
dilakukan di atas lubang penampungan
darah. Menyembelih dengan tangannya sendiri (lebih utama). Dilakukan oleh orang
yang terbiasa/terlatih. Yang menyembelih disyaratkan baligh dan berakal,
laki-laki perempuan sama saja. Minimal menyaksikan penyembelihan bagi orang
yang mewakilkan penyembelihan kepada orang lain seraya berdoa : Inna sholaatii
wanusuki wamahyaaya wamamaatii lillahi robbil ‘alamiin, laa syarikalahu
wabidzaalika umirtu wa ana minal muslimiin.
Hewan yang sudah siap disembelih dirobohkan pada bagian kiri dengan posisi
kepala menghadap kiblat. Disunnahkan ketika
menyembelih ada 5 hal (lihat:
al-Bujairomi ‘alal Khotib jld 5 cet. Dar al-kotob al-ilmiyah hal 248-249): Baca
basmalah (Madzhab Syafi’i, madzhab lain menyatakan wajib), baca sholawat atas
Nabi, menghadap kiblat, baca Takbir, dan berdo’a. Urutan selengkapnya membaca:
bismillahi wallahu akbar, Allahumma Sholli ‘Ala sayyidina Muhammad, lalu berdoa
Allahumma hadza minka walaka. Fataqobbal min........(sebut nama yang berkurban),
atau Allahumma taqobbal min ........(sebut nama yang berkurban) wamin aalihi(ha).
Hewan disembelih di lehernya dengan sekali gerakan tanpa mengangkat pisau
dari leher, memutuskan tiga saluran, yaitu saluran pernafasan (hulkum),
saluran makanan (mari’) dan dua urat nadi (wadajain). Ikat
kerongkongan(esofagus) secepatnya setelah menyembelih agar isi rumen tidak
mengotori daging. Proses selanjutnya dilakukan setelah hewan benar-benar mati.
Kambing/domba digantung untuk
penirisan dan pengulitan. Pengulitan sapi/kerbau dengan tataan kayu. Kemudian isi perut dan isi dada (jeroan) dikeluarkan.
Pemeriksaan dan Penanganan daging
Periksa organ-organ termasuk organ dalam dilakukandengan melihat, meraba
dan menyayat. Organ yang diperiksa (paru-paru, jantung, diafragma, hati, ginjal
dan limpa). Jika daging dan organ2 tidak sehat atau tdk layak dimakan, harus
diafkir dan dimusnahkan. Dokter Hewan atau Paramedis Hewan seharusnya
dilibatkan dalam pemeriksaaan ini. Langkah selanjutnya, yaitu deborning
(pemisahan daging dari tulang) dengan meja potong atau dalam keadaan tergantung
yang dilakukan di tempat teduh dengan alas plastik bersih. Bungkus daging dengan
plastik putih/bening dan’ tidak’ dicampur dengan organ-organ atau jeroan lalu dibagikan
dengan terbungkus rapi. Dalam pembagian daging kurban Rasulullah SAW memberi
petunjuk dalam riwayat Bukhari dan Muslim: “(Adapun sekarang) Makanlah
sebagian, sebagian lagi berikan kepada orang lain dan sebagian lagi
simpanlah..”
Problema Daging dan Kulit
Sering menjadi perdebatan di masyarakat seputar penjualan daging dan kulit
kurban boleh dijual atau tidak?. Para ulama sepakat bahwa daging qurban boleh
dijual oleh fakir miskin yang menerima daging tersebut. Sebaliknya kulit dan daging
kurban tidak boleh dijual atau untuk pembayaran tukang jagal ( pendapat
mayoritas ulama), walaupun menurut Abu Hanifah kulit boleh dijual namun
hasilnya tetap disedekahkan kepada fakir miskin untuk memenuhi kebutuhannya.
Para ulama juga berbeda pendapat dalam hal memberikan kurban kepada non
Muslim. Hal yang perlu dipertimbangkan
ialah dari aspek kemaslahatan dan kemanfaatan bersama, dan tiap wilayah situasi
dan kondisi berbeda. Perlu kearifan lokal untuk menyikapi hal ini. Selamat
berkurban.
|
|
![]() |
![]() |
Senin, 24 Desember 2012
Do'a Aqiqah
Pada saat menyembelih membaca:
بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ. اللَّهُمَّ صَلِّ
وسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ .
اَللَّهُمَّ هَذَا مِنْكَ وَلَكَ. اَللَّهُمَّ هَذِهِ عَقِيْقَةُ ) Nama Anak بِنْ Nama Ayah .....
Do’a Aqiqah
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيْمِ. اَللّهُم َّ رَبِّىْ,إِنَّ هَذِهِ عَقِيْقَةُ (زِدْنَا فَقِيْهْ
كَمُلَ
بِنْ نُورْ فَوْزِى أَحْمَدْ) دَمُهَا بِدَمِهِ وَلَحْمُهَا
بِلَحْمِهِ وَعَظْمُهَا بِعَظْمِهِ وَجِلْدُهَا بِجِلْدِهِ وَشَعْرُهَا
بِشَعْرِهِ. اَللَّهُمَّ اجْعَلْهَا فِدَاءً لِ (زِدْنَا فَقِيْهْ كَمُلَ بِنْ نُورْ فَوْزِى أَحْمَدْ) مِنَ النَّارِ
Acara Walimah Aqiqah
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ
اللهِ وَبَرَكاَتُهُ
أَعُوْذُ بِاللّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللَّهِ
الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ الْحَمْدُ لِلَّهِ الْفَتَّاحِ الْجَوَّادِ الْمُعِيْنِ عَلَى تَفَقُّهِ فِى الدِّيْنِ
مَنْ اِخْتَارَهُ مِنَ الْعِبَادِ. أشْهَدُ أنْ
لآإلهَ شَهَادَةً تُدْخِلُنَا
دَارَالْخُلُوْدِ. وأشْهدُ أنَّ سَيِّدَنَا محمَّدًا عبدُه ورسولُه صَاحِبُ
الْمَقَامِ الْمَحْمُوْدِ صَلَّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وعلى آله وأصحابه صَلاَةً
وَسَلاَماً مَا أَفُوْرُ بِهِمَا يَوْمَ الْمَعَادِ.قَالَ النَّبِىُّ صَلَّى
اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : كُلُّ غُلاَمٍ رَهِينَةٌ بِعَقِيقَتِهِ تُذْبَحُ
عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ وَيُحْلَقُ وَيُسَمَّى أما بعد
·
سَعَادَةَالْكُرَمَاء وَعُلَمَآءَالْأَفَاضِلْIngkang tansah kula mulyaaken para alim
ulama, para kyai saha ibu nyai, Wabil khusus dumateng panjenenganipun Bpk Ust.
Ulin Nuha ingkang kita tenggo nasehat diniyyahipun
·
Sesepuh saha pinisepuh ingkang hanggung mastuti
·
Shohibul hajah Bpk drh. Nur Fauzi Akhmad saha
keluarga ingkang dahat kinurmatan
·
Para pangambaning projo, ingkang kula bektosi
saha kita hormati
·
Grup hadroh MTTA pimpinan Bpk H. A. Yasin
saking Karangduren Sawit ingkang minulya
·
Para lenggah hadirin walhadirot ingkang tansah
kinurmatan
Wonten
ngersanipun para alim ulama, sepindah monggo kita tansah ngunjukaken pujo
lan hastuti dumateng Allah SWT. Amargi
kanti luberipun rohmat lan nikmatipun Allah SWT kito saged kempal silaturrahim
wonten mriki majlis kanti wilujeng sehat
wal-afiyat kalis nir sambikolo.
Sholawat
saha salam biqouli Allahumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad mugiyo
tansah kaatur kaharibaan Nabi agung
Muhammad SAW, nabi ingkang sampun paring pitedah dumateng kita lan mugi-mugi
kita dados ummatipun ingkang pikantuk syafa’atipun mbenjing wonten yaumil
qiyamah...Allahumma amin.
Para
hadirin para rawuh ingkang kinurmatan
Kula
wonten mriki ingkang kajibah minangkani pranata acara badhe ngaturaken
reraciing adicara Walimatut-tasmiyyah wal-aqiqah Putra kaping-4 saking
Bpk drh. Nur Fauzi Akhmad. Hadirin-walhadirot tamu undangan ingkang kula
mulyaaken.....sakderengipun adicara kalampah, langkung saenipun kula waosaken
rantamaning adicara
·
Adicara sepindah pembikaan
·
Kaping kalih waosan ayat suci alqur’an
·
Adicara kaping tiganipun atur pambagyo utawi
sambutan
·
Kaping sekawanipun...
·
Adicara kaping gangsal nun inggih mauidhoh
hasanah ingkang badhe dipun kamedhal sabda dening panjenenganipun Bapak Ust.
Ulin Nuha saking Popongan Klaten
·
Adicara pamungkas nun inggih doa penutup
Hadirin
ingkang sinubo ing pakhurmatan, keranten wekdal punika sampun ndungkap ndalu,
pramilo sumonggo kangge iftitahul majlis, adicara wonten ndalu punika kita
bikak sesarengan kanthi wasilah waosan surat al-fatihah.
عَلَى
هَذِهِ النِّيَةِ وَكُلِّ نِيَّةٍ صَالِحَةٍ الفَاتِحَةَ..................
Matur sembah
nuwun kula aturaken mugiyo kanti barokah surat al-fatihah kala wau saged
andadosaken acara punika lancar dumugi purna, lumintu mboten wonten alangan
punapa-punapa...Allahumma amiiin...
Adicara kaping
kalih nun inggih waosan ayat suci al-Qur’an ingkang badhe dipun salirani dening
panjenenganipun ustadz .................... saking ..........................
Sawit Wekdal saha panggenan kula sumanggaaken.
صَدَقَ
اللهُ العَظِيْمِ وَصَدَقَ رَسُوْلُهُ الْكَرِيْمُ وَنَحْنُ عَلَى ذَالِكَ مِنَ
الشَّاهِدِيْنَ وَالشَّاكِرِيْنَ
Para
hadirin ingkang kinurmatan.....
Ndungkap
adicara angka tiga nun inggih atur pambagyo utawi sambutan. Wondene wonten
kalodangan menika sambutan ingkang sepindah saking shohibul bait. Dumateng
panjenenganipun ............................................... wekdal miwah
panggenan kula sumanggaaken.
Matur
Nuwun kula aturaken.
Sambutan
angka kalih saking sesepuh Desa Kemasan. Dumateng panjenenganipun Bapak H.
Jamal Ahmadi wekdal saha panggenan kula sumanggaaken.
Sambutan
angka tiga saking Bapak kepala desa Kemasan Sawit Boyolali. Dumateng
panjenenganipun Bapak Sri Susilo Indriyanto, A.Md. wekdal saha panggenan kula
sumanggaaken.
Adicara
kaping sekawan inggih punika .............................
Sumonggo
rencang-rencang saking grup hadroh MTTA pimpinan Bpk H. A. Yasin saking
Karangduren Sawit nglajengaken punapa ingkang dados tugasipun.
Acara
istirahat kita cekapaken.
Ndungkap lumampahing titi laksono menggah
runtuting adicara ingkang angka gangsal nun inggih mauidhoh hasanah,
wondene wonten wekdal sakmenika badhe kamedhal sabdo dening panjenenganipun Bapak
Ust. Ulin Nuha saking Popongan Klaten. Dumateng panjenenganipun, wekdal
miwah panggenan sawetahipun saha sahandaping raos dipun sumanggaaken.........
Mekaten
saha semanten mauidhoh hasanah, mugi-mugi kanthi uraian hikmah kala wau
kita sedaya saged mendet manfaat lan dados sababipun tambahe iman lan takwa kita
sedaya...Allahumma amiin.....
Hadirin
wal hadirot ingkang kinurmatan........wondene adicara ingkang pamungkas nun inggih doa panutup, ingkang kasuwunaken
barokah doa dumateng panjenenganipun........................................................ananging
sakderengipun adicara do’a kalampah, kula minangkani pranata acara wiwit awal
dumugi pungkasan, kathah kasar saruning rembak saha kirang trapsilaning tembung
lan polah, nyuwun agunging samudra pangaksami wusono kula pungkasi
آخر
الكلام بالله التوفيق والهداية والرضا والعناية
Wassalamu’alaikum
warohmatullahi wabarokatuh
Dumateng
panjenenganipun Bpk....................................................wekdal
saha panggenan kula sumanggaaken.
Langganan:
Komentar (Atom)

